News Ujung Bulu – Pemerintah Kecamatan Tompobulu melaksanakan rapat lokakarya mini lintas sektor di wilayah kerja Puskesmas Tompobulu, bertempat di Aula Puskesmas Tompobulu, pada Jumat, 26 April 2024. Kegiatan ini digelar sebagai bagian dari upaya monitoring dan evaluasi program pelayanan kesehatan, sekaligus perencanaan dan peningkatan mutu layanan kesehatan bagi masyarakat.
Kepala Puskesmas Tompobulu, Hj. Nursyamsi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh peserta lokakarya dari berbagai sektor. Ia menekankan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memastikan program-program kesehatan berjalan efektif, termasuk penanganan stunting, pemberian Program Makanan Tambahan (PMT) lokal, dan pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM).
“Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak pada acara lokakarya mini triwulan II lintas sektor. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk monitoring dan evaluasi, tetapi juga sebagai sarana sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) terbaru mengenai pelayanan kesehatan,” ujar Hj. Nursyamsi.
Ia menambahkan, perda terbaru tentang pelayanan kesehatan mencakup perubahan tarif retribusi biaya pelayanan, mulai dari rawat inap hingga biaya rujukan pasien. Puskesmas sebagai unit pelaksana wajib menyesuaikan diri dengan ketentuan baru agar pelayanan kepada masyarakat tetap sesuai regulasi dan transparan.
“Perubahan retribusi tarif pelayanan ini penting untuk diketahui semua petugas kesehatan agar implementasi di lapangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Kabupaten Gowa. Kami dari pihak Puskesmas Tompobulu berkomitmen mengikuti Perda terbaru tersebut,” lanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Tompobulu, Darmawansyah Dg. Tika, dalam sambutannya menyampaikan bahwa lokakarya lintas sektor ini menjadi wadah penting bagi koordinasi antarinstansi. Ia menekankan bahwa kolaborasi antara puskesmas, pemerintah kecamatan, dan pihak terkait lainnya sangat vital untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, terutama di wilayah yang masih membutuhkan perhatian khusus terkait stunting dan gizi anak.
Kegiatan lokakarya ini juga membahas strategi implementasi program kesehatan secara efektif, termasuk pemanfaatan data terbaru, pendampingan bagi keluarga berisiko tinggi, serta mekanisme pelaporan yang lebih terstruktur. Selain itu, lokakarya ini menjadi forum untuk berbagi pengalaman, permasalahan, dan solusi antara puskesmas dan lintas sektor pemerintahan.
“Melalui lokakarya ini, kami berharap seluruh pihak dapat menyamakan persepsi terkait program kesehatan, sekaligus memastikan masyarakat menerima pelayanan yang optimal, aman, dan berkualitas,” tutup Darmawansyah.
Kegiatan ini diikuti oleh tenaga kesehatan, aparat kecamatan, tokoh masyarakat, dan perwakilan dari dinas terkait, menunjukkan komitmen pemerintah Kecamatan Tompobulu dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan.







