, ,

Dusun Paobencenge Dilirik Jadi Arena Pacuan Kuda Pordasi Bulukumba

by -81 Views

NEWS UJUNG BULU– Semangat masyarakat di Dusun Paobencenge, Desa Bontonyeleng, Kecamatan Gantarang, tak hanya mencerminkan kegembiraan pascapanen, tetapi juga menggeliatkan kembali tradisi yang lekat dengan budaya Bugis–Makassar: pacuan kuda. Setiap sore, warga berbondong-bondong menyaksikan kuda-kuda lokal berlari di antara hamparan sawah kering, menandakan semangat olahraga tradisional yang tetap hidup di tengah modernisasi.

Melihat antusiasme tersebut, Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kabupaten Bulukumba mulai melirik Paobencenge sebagai lokasi potensial untuk dijadikan arena latihan bersama (latber) tingkat antar-kabupaten. Jika rencana ini terealisasi, Dusun Paobencenge berpeluang menjadi pusat kegiatan pacuan kuda di wilayah selatan Sulawesi Selatan.

Dari Lintasan Sawah ke Arena Profesional

Ketua Pordasi Bulukumba, Andi Hamzah Pangki, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah desa terkait rencana survei lokasi. Menurutnya, area yang kini dimanfaatkan warga sebagai lintasan pacuan memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi arena latihan yang lebih representatif.

“Kami ingin melihat langsung kondisi lapangannya. Kalau memenuhi standar, kami akan jadikan Paobencenge sebagai lokasi latihan bersama pertama di Bulukumba yang melibatkan kabupaten lain,” ujar Hamzah, Senin (20/10/2025).

Hamzah menambahkan, kegiatan latihan bersama nantinya tidak hanya berfokus pada kompetisi, tetapi juga membangun kebersamaan antar-komunitas pecinta kuda serta menghidupkan kembali semangat olahraga berkuda yang selama ini menjadi bagian dari identitas masyarakat Sulawesi Selatan.

Ribuan Penonton Padati Final Pacuan Kuda Toddopuli Green Land - Bicara Baik

Baca Juga: Andi Sudirman Luncurkan Proyek Multiyears Rp3,7 Triliun

Dukungan Pemerintah Desa dan Harapan Warga

Rencana Pordasi Bulukumba disambut hangat oleh Kepala Desa Bontonyeleng, Andi Mauragawali. Ia menilai inisiatif tersebut sebagai peluang besar untuk memperkenalkan desa mereka ke tingkat yang lebih luas.

“Kami sangat mendukung rencana ini. Sudah saya instruksikan kepada kepala dusun agar mendampingi tim survei Pordasi. Kalau memang layak, tentu kami siap berkolaborasi dalam pelaksanaannya,” ujar Mauragawali.

Warga Dusun Paobencenge sendiri menyambut rencana ini dengan antusias. “Kami senang kalau bisa jadi tempat latihan resmi. Anak-anak muda di sini banyak yang suka kuda, jadi semangat sekali kalau ada kegiatan seperti itu,” ujar salah satu warga, Rasid, yang rutin melatih kudanya setiap sore.

Pacuan Kuda: Lebih dari Sekadar Hiburan

Pacuan kuda bukan sekadar olahraga bagi masyarakat Bugis-Makassar. Ia adalah simbol keberanian, ketangkasan, dan kebanggaan. Di masa lalu, pacuan kuda menjadi bagian penting dari pesta panen dan perayaan adat. Kini, dengan dukungan Pordasi, tradisi itu bertransformasi menjadi kegiatan olahraga terorganisir yang menjunjung sportivitas dan kebersamaan.

BRIMO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.