News Ujung Bulu – Aksi cepat personel Kodim 1414/Tator terbukti krusial dalam merespons bencana alam tanah longsor yang terjadi di Lingkungan Salu Tembamba, Kelurahan Tallang Sura, Kecamatan Buntao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, pada Jumat, 26 April 2024.
Bencana alam ini terjadi dua kali di titik yang sama, menimbulkan kerusakan signifikan dan korban jiwa. Dari laporan awal, terdapat 9 orang terdampak: 2 orang meninggal dunia, 1 orang masih belum ditemukan, dan 6 orang mengalami luka-luka. Selain itu, dua unit rumah tertimbun tanah longsor, sementara jalan poros Kecamatan Buntao tertutup total, menghambat akses warga dan evakuasi.
Menanggapi bencana tersebut, personel Koramil 1414-05/Sanggalangi, dipimpin oleh Kapten Inf Safri Dasi, langsung bergerak melakukan tanggap darurat bencana. “Komandan Kodim 1414/Tator memerintahkan kami untuk segera melakukan aksi reaksi tanggap bencana dan membantu warga yang terdampak bencana alam di wilayah binaan kami. Kami juga dibantu oleh BPBD dan Kepolisian setempat,” ungkap Kapten Inf Safri Dasi.
Upaya pencarian warga yang masih belum ditemukan terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan. Petugas menggunakan peralatan berat dan manual, menyisir setiap titik longsor yang tertimbun material tanah dan batu, demi memastikan tidak ada korban yang tertinggal. Selain itu, tim medis disiagakan untuk memberikan pertolongan pertama kepada warga yang mengalami luka-luka dan trauma.
Penyebab utama longsor ini, menurut BPBD Toraja Utara, adalah intensitas hujan yang sangat tinggi yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir. Curah hujan yang ekstrem menyebabkan tanah jenuh air dan tidak mampu menahan berat endapan, sehingga terjadi longsoran yang menimbun rumah dan jalan.
Pemerintah daerah bersama aparat keamanan terus melakukan evakuasi warga terdampak, membuka akses jalan yang tertutup, serta menyiapkan posko darurat dan bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan dasar korban, seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan longsor susulan, terutama bagi warga yang tinggal di lereng bukit atau dekat aliran sungai.
Kapten Safri Dasi menambahkan bahwa koordinasi yang baik antara TNI, Polri, BPBD, dan masyarakat lokal menjadi kunci dalam penanganan bencana ini. “Kerja sama semua pihak sangat menentukan keberhasilan evakuasi dan keselamatan warga. Kami berharap warga tetap mengikuti arahan petugas demi keselamatan mereka sendiri,” tegasnya.
Selain respons darurat, pihak berwenang juga merencanakan pemetaan daerah rawan longsor di Toraja Utara dan sosialisasi mitigasi bencana untuk masyarakat, guna mengurangi risiko korban di masa depan. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap bencana alam, terutama di wilayah yang memiliki kontur tanah berbukit dan curah hujan tinggi.







